Kompolnas Bersama Divhubinter Polri Selenggarakan FGD Penanganan Kejahatan Transnasional

Tangerang, Banten – Kompolnas selenggarakan FGD terkait Penanganan Kejahatan Transnasionional Melalui Penguatan Atase dan Staf Teknis Polri di Pusat Misi Internasional Polri, pada Selasa (07/05/2024).

Perkembangan teknologi dan kemajuan zaman membuat semakin berkembangnya kejahatan lintas negara seperti perdagangan manusia, korupsi, pencucian uang dan banyak lainnya. Hal tersebut mendasari Kompolnas mengusung terselenggarannya kegiatan ini.

Kompolnas memandang salah satu cara untuk memperkuat Indonesia agar bisa memberantas kejahatan transnasional, salah satunya adalah dengan memperkuat Atase atau STP Teknis Polri.

Sebagai diketaui Atase atau STP Teknis Polri merupakan perwakilan Polri di luar negeri yang tidak hanya berperan dalam meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan negara terkait. Namun lebih dari itu juga berperan kunci dalam penanggulangan kejahatan transnasional.

“Oleh karenanya, kami berharap ikhtiar penguatan Atase Kepolisian sebagai bagian dari optimalisasi Diplomasi Internasional Indonesia akan bisa tercapai terkhusus kaitannya meninimalisir kejahatan transnasional lintas negara dan perlindungan hukum bagi WNI yang terus meningkat tajam secara signifikan”, papar Benny Jozua Mamoto selaku Sekretaris Kompolnas sebagai Keynote Speech pada kegiatan ini.

Peserta FGD yang berasal dari berbagai unsur ini memandang bahwa Atase atau STP Teknis Kepolisian juga sebagai salah satu pengayom dan pelayan WNI diluar negeri untuk terhindar dari berbagai tindak kejahatan. Lebih dari itu Sekjen Kemlu, Cecep Herawan selaku salah satu narasumber menyampaikan “Bahwa Atase Kepolisian dan Staf Teknis Polri adalah bagian integral satu kesatuan perwakilan Diplomasi RI di luar negeri”.

Kadiv. Hubinter Mabes Polri, Irjen Pol. Krisna Murti mengamini pernyataan Cecep, “Kerjasama kami selama ini telah terjalin dengan sangat baik terutama terkait dalam upaya sama sama mengoptimalisasikan Diplomasi Internasional. Lebih dari itu bahkan Polri saat ini telah diminta oleh Negara negara sahabat untuk memberikan pelatihan pelatihan khusus kepada Anggota Kepolisian Negara lain. Polri telah memiliki modal kapital cukup memadai yang dapat diperlukan dalam pengembangan Diplomasi Internasional Indonesia yang sangat dibutuhkan dimana Kementerian Luar Negeri sebagai leading sektornya”

Diskusi ini ditutup dengan statement dari Cecep yang mengungkapkan bahwa Kementerian Luar Negeri mendukung sepenuhnya penguatan Atase Kepolisian.

“Namun Sesuai arahan Presiden bahwa Pola Pembentukan Organisasi harus didesain secara tepat ukuran, tepat fungsi dan tepat prosesnya. Oleh karenanya dalam optimalisasi Atase Kepolisian juga harus mengikuti kebijakan tersebut mengingat pentingnya keterlibatan semua unsur dalam fungsi Diplomasi Internasional.” pungkasnya. (Ris)

Tim Humas Kompolnas

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *