Kompolnas Bersama Imparsial berkolaborasi dalam Workshop Standar Penanganan Konflik Kebebasan Beragama Sesuai dengan Norma HAM

Jakarta – Dalam upaya mendukung penanganan konflik kebebasan beragama di tengah masyarakat, Imparsial dan Kompolnas telah menyelenggarakan sebuah workshop yang dianggap sebagai kesempatan yang sangat penting. Kolaborasi ini bertujuan untuk merumuskan standar penanganan konflik kebebasan beragama yang kerap dialami oleh masyarakat setiap tahunnya.

Dalam sambutannya, perwakilan dari Imparsial mengungkapkan apresiasi mereka kepada Kompolnas atas kolaborasi ini. Mereka menekankan pentingnya melibatkan berbagai pihak dan aktor dalam menyelesaikan persoalan konflik kebebasan beragama. “Tidak bisa hanya mengandalkan kepolisian atau satu pihak saja untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar perwakilan Imparsial .

Salah satu tujuan utama dari workshop ini adalah merumuskan standar penanganan konflik kebebasan beragama di tengah masyarakat. Dalam konteks politik tahun 2023-2024, isu kebebasan beragama menjadi semakin relevan, terutama terkait dengan pengalaman pilkada yang melibatkan isu agama dan konflik yang dialami oleh minoritas di masyarakat.

Imparsial juga menggarisbawahi pentingnya mengimplementasikan beragama dan berkeyakinan bagi anggota Polri. Mereka berharap agar kolaborasi antara Imparsial dan Kompolnas dapat membantu anggota Polri yang beragama dan berkeyakinan untuk menjalankan tugas mereka dengan baik.

Selain itu, Kompolnas juga menekankan untuk pentingnya penanganan dengan pendekatan komunikasi yang humanis untuk agar meminimalisir konfilik bidang keamanan, sehingga jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki atau dievaluasi dalam penanganan konflik kebebasan beragama dapat diatasi dengan standar penanganan yang pasti.

“Standar penanganan perlu penanganan yang secara komunikasi, psikologis, dan lain lain, agar dapat dbuktikan secara maksimal. Potensi terjadinya gangguan kemanan ini mnejadi penting, karena Ketika lamban menanganai maka konflik akan terjadi.” Ujar Ketua Harian Kompolnas Benny J Mamoto (20/09/2023).

Workshop ini juga membahas standar penanganan konflik yang melibatkan berbagai aspek seperti komunikasi, psikologi, dan lainnya, dengan tujuan agar penanganan konflik tersebut dapat berjalan maksimal. Gangguan terhadap keamanan dianggap sangat penting dan harus ditangani dengan cepat, karena ketidakmampuan menangani konflik dapat memicu eskalasi yang berbahaya.

Selain itu, workshop ini membahas pemetaan kerawanan di berbagai wilayah dan pentingnya mempertimbangkan aspek Hak Asasi Manusia (HAM) dalam penggunaan kekuatan. Dengan diskusi langsung ini, diharapkan dapat ditemukan solusi konkret untuk penanganan konflik kebebasan beragama di lapangan.

Pihak penyelenggara juga mengajak semua peserta untuk berdiskusi secara aktif agar hasil workshop dapat disampaikan kepada Polri dan memberikan kontribusi positif dalam perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara Kompolnas dan Imparsial diharapkan akan menjadi langkah penting dalam menjaga kebebasan beragama dan keharmonisan di tengah-tengah masyarakat Indonesia. (Nan)

Tim Humas Kompolnas.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *