Syukuri Capaian Hasil Kinerja, Kapolri: Kepercayaan Masyarakat Semakin Meningkat
Jakarta - Hari Bhayangkara
Ke-75 pada Kamis 1 Juli 2021 menjadi momentum yang tepat untuk melihat pencapaian
Kepolisian Republik Indonesia. Berdasarkan hasil penilitian sejumlah lembaga
survei, kinerja Polri tahun ini mengalami peningkatan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo mensyukuri pencapaian tersebut. Listyo menilai kepercayaan masyarakat terhadap
Polri saat ini sudah semakin meningkat.
"Syukur Alhamdullilah,
hasilnya sangat memberikan energi dan semangat untuk terus berubah menjadi
lebih baik karena terjadi peningkatan kepercayaan terhadap Polri," ungkap Kapolri
dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Kapolri mengatakan, hasil positif
pencapaian tersebut berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh
lembaga-lembaga survei terpercaya di Indonesia selama periode 2021 ini.
Salah satunya ialah lembaga
survei Alvara Startegi Indonesia menyebutkan, tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap Polri sebesar 86,5\%, angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya
berdasarkan hasil survei dari Litbang Kompas sebesar 70,8\%.
Kapolri juga menyebutkan, tingkat
kepuasaan terhadap Polri juga mengalami peningkatan.
“Tingkat kepuasaan masyarakat
terhadap Polri mencapai angka 82,3\%, itu meningkat dari tahun sebelumnya yang
mendapatkan 78,8\%,”. Ujar Kapolri.
Lebih lanjut, Kapolri juga
mengatakan, menurut lembaga Charta Politika Indonesia, Polri menempati peringkat
ketiga berdasarkan hasil survei terhadap kinerja lembaga tinggi negara.
“Sementara hasil survei terhadap
kinerja lembaga tinggi negara, tahun ini Polri menduduki peringkat ketiga. Dibandingkan
tahun 2018 sampai 2019 Polri peringkat keempat,” imbuh Kapolri.
Sedangkan untuk kategori yang
lebih spesifik, Polri menempati peringkat pertama sebagai lembaga hukum
berkinerja paling baik. Dimana tahun sebelumnya menduduki peringkat ketiga.
Sedangkan menurut Cyrus Network,
Polri menduduki peringkat pertama sebagai lembaga penegak hukum yang dipercaya
publik mendapatkan nilai sebesar 86,2\% meningkat dari tahun sebelumnya.
Lebih lanjut berdasarkan data Litbang
Polri, juga terjadi peningkatan Indeks Kepercayaan Masyarakat (IKM) terhadap
Polri di tahun 2021 menjadi 83,14\% yang merupakan IKM tertinggi sejak tahun
2015.
"Peningkatan kepuasan
terhadap kinerja dan kepercayaan terhadap Polri ini merupakan kerja keras dari
seluruh anggota Polri. Hal ini harus kita syukuri bersama dan mendorong Polri
untuk menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,"
ungkap Kapolri.
Mantan Kabareskrim Polri ini juga
menegaskan capaian Polri selama ini bukan merupakan tujuan akhir, tapi pondasi
awal dalam keberlanjutan program Transformasi Menuju Polri yang Presisi.
"Ke depan, kita akan terus
konsisten dan meningkatkan capaian kinerja agar mampu mengubah potret Polri
sesuai dengan harapan masyarakat yaitu menjadi Polri yang dekat dengan
masyarakat, sekaligus untuk menjawab perkembangan lingkungan strategis yang
semakin cepat dan tidak menentu," lanjut Kapolri.
Kapolri menambahkan, demi mewujudkan
harapan tersebut Polri harus mampu meningkatkan motivasi serta memaksimalkan kinerja
seluruh personelnya.
Salah satu upaya yang telah
dilakukan ialah melakukan pemenuhan kesejahteraan personel Polri dengan
memberikan perhatian besar seperti dalam program perumahan. Seperti contohnya
program 100.000 rumah bagi pegawai negeri pada polri
Sebanyak 34.491 unit yang terdiri
dari 17.400 unit apartemen dan 17.091 unit rumah tapak telah dibangun dan
direncanakan selesai pada tahun 2024.
"Program ini akan terus kami
lanjutkan hingga seluruh anggota Polri dapat memiliki rumah yang layak.
Harapannya personel Polri yang bertugas di lapangan tidak lagi memikirkan
keluarga karena kondisi rumah yang kurang layak," ujar Kapolri.
Melalui program Polsek sebagai basis
resolusi dan realisasi Bhabinkamtibmas, diharapkan Polri dapat menjadi problem
solver dan pusat informasi bagi setiap permasalahan masyarakat.
"Terdapat 1.063 Polsek (di
343 Polres dan 33 Polda) tidak lagi melakukan penyidikan, melainkan berfokus
pada penanganan Harkamtibmas. Kehadiran sosok Polri ditengah-tengah masyarakat
diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat, tidak perlu menggunakan
senjata atau penggunaan kekuatan," ucapnya.
Di masa pandemi covid-19 sekarang
ini, Kapolri menegaskan pihaknya juga tidak melupakan tugas pokok Polri, yaitu
menjaga stabilitas keamanan dalam negeri.
Seperti contohnya sepanjang tahun
2021, Kapolri menyebutkan, pihaknya berhasil menggalkan peredaran narkoba 9,7 ton
dan menyelamatkan 39,24 juta generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba.
"Tidak ada toleransi dan
tidak boleh ada ruang bagi bandar narkoba di negara ini, termasuk anggota Polri
yang terlibat di dalamnya, saya ingatkan pilihannya hanya satu pecat dan
pidanakan,"jelas Kapolri.
Terkait dengan tindak pidana
terorisme, Polri telah berhasil menangani terorisme ditunjukkan pada kasus bom
bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulsel pada hari Minggu, 28 Maret
2021 pukul 10.25 WITA.
Di lain hal terkait tindak pidana
terorisme, Polri sudah berhasil menangani kasus terorisme yang terjadi di depan
Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, terkait kasus bom bunuh diri, pada
hari Minggu 28 Maret 2021, sekitar pukul 10.25 WITA.
Pasca kejadian tersebut, Polri
secara cepat merespon dengan melakukan penegakan hukum terhadap 108 tersangka
di 8 Provinsi Sulsel, Sulteng, DKI Jakarta, Jabar, NTB, Jatim, Jateng, dan DIY.
"Selama periode Januari
sampai Mei 2021, jumlah tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia
sebanyak 6 kejadian dengan 217 tersangka, sebanyak 209 tersangka dalam proses
penyidikan dan 8 tersangka dilakukan tindakan tegas terukur (6 meninggal dunia
dan 2 bom bunuh diri)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kapolri juga
memaparkan penerapan Restorative Justice dikedepankan dalam penyelesaian
perkara untuk menciptakan penegakan hukum berkeadilan.
Lebih lanjut, Kapolri juga mengatakan
akan mengedepankan penerapan Restorative Justice dalam proses penyelesaian
prekara demi terciptanya penegakan hukum berkeadilan.
Kapolri menilai penyelesaian
perkara dengan Restorative Justice 64\% lebih banyak dibangding tahun sebelumnya.
Hal ini juga diikuti dengan
percepatan penyelesaian penanganan berbagai sasus yang menjadi perhatian publik
antara lain pungli yang meresahkan masyarakat di Jakarta Utara, kebocoran data
BPJS, dan kasus pinjaman online PT. Southeast Century Asia.
"Profesionalisme Penyidik
Polri harus dijaga dan dipertahankan dengan tampilan yang tegas namun tetap
humanis serta menghormati nilai-nilai Pancasila dan Hak Asasi Manusia," pungkas
Kapolri. [hs/kp]