Seberapa Pentingkah Penggunaan Bodycam bagi Kepolisian? Ini Kata Kompolnas
Jakarta - Penggunaan bodycam (kamera pengintai)
oleh Polrestabes Surabaya mendapat apresiasi dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Diterapkannya pemakaian bodycam tersebut sebagai bentuk kesungguhan Polri dalam
meningkatkan profesional, transparansi dan akuntabilitas anggota kepolisian di
lapangan.
Juru bicara Kompolnas Poengky
Indarti menyampaikan, harapannya penggunaan bodycam tersebut tidak hanya
diterapkan di Polrestabes Surabaya saja, tetapi menular ke jajaran kepolisian di
seluruh Indonesia.
“Kami berharap pemakaian body
camera akan makin ditingkatkan jumlahnya sehingga semua anggota yang bertugas
di lapangan dan bersentuhan dengan masyarakat dapat menggunakan, termasuk
anggota yang bertugas di Sabhara maupun di Brimob,” kata Poengky (9/4/2022).
Diketahui, Polrestabes Surabaya telah
membekali 18 unit bodycam bagi satuan lalu lintas (Satlantas) yang bertugas di
lapangan. Saat ini baru Tim Urai Satlantas Polrestasbes Surabaya saja yang
menggunakan bodycam tersebut, dengan durasi penggunaan 6 sampai 8 jam setiap unit.
“Kami juga berharap tidak hanya
Polrestabes Surabaya yang menggunakan body camera ini, melainkan seluruh
jajaran kepolisian di seluruh Indonesia,” imbuh Poengky.
Lebih lanjut, Poengky menuturkan,
penggunaan bodycam bagi seluruh jajaran kepolisian di Indonesia penting guna
meminimalisir pelanggaran yang potensial dilakukan anggota di lapangan. Sebagai
contoh, anggota melakukan “damai” di lapangan dengan menerima sejumlah uang
atau melakukan kekerasan berlebih.
Di sisi lain, lanjut dia, dengan
penggunaan bodycam, anggota juga langsung dapat merekam terjadinya tindak
pidana, atau bisa menjadi bukti jika anggota dituding melakukan pelanggaran
yang tidak dilakukannya.
Poengky juga menyebutkan,
penggunaan bodycam saat ini merupakan kebutuhan bagi Polri untuk meningkatkan
kualitas pelayanan, mengawasi anggota, sekaligus pendukung bagi upaya penegakan
hukum.
Upaya ini seperti yang telah
dilakukan di negara-negara maju dan negara tetangga, seperti Singapura,
Malaysia, dan Filipina yang sudah menggunakan bodycam.
“Dengan adanya body camera
diharapkan kualitas anggota Polri menjadi semakin baik,” katanya.
Tidak cukup hanya penggunaan
bodycam, Poengky berpendapat, pengawasan melekat dari atasan dan pengawasan
internal sangat diperlukan untuk memaksimalkan penggunaan bodycam. Oleh karena
itu diharapkan atasan dan pengawas internal Polri dapat (memeriksa) me-review
bodycam masing-masing anggota setiap hari atau jika ada kasus yang melibatkan
anggota maka harus diperiksa.
“Dengan banuan body camera,
diharapkan pengawasan internal Polri lebih tegas dan independen, sehingga dapat
mencegah kenakalan anggota,” kata Poengky. []