Polri Rekrut Santri Jadi Anggota, Kompolnas: Ikhtiar Lawan Paham Radikal Ekstrem
JAKARTA - Komisi Kepolisian
Nasional (Kompolnas) merespon positif kebijakan Polri merekrut anggota kepolisian
dari kalangan santri dan siswa berprestasi agama. Hal tersebut bertujuan
sebagai ikhtiar Tolak Paham Radikal Ekstrem.
Anggota Komisioner Kompolnas Mohammad
Dawam menilai, keputusan Polri merekrut calon anggotanya dari kalangan santri
merupakan sebuah terobosan yang sangat positif.
Menurutnya, santri dalam pengertian
umum ialah seseorang yang berikhtiar belajar memahami agamanya dengan sungguh-sungguh.
Para santri belajar melalui mursyid atau guru pembimbing yang memiliki sanad
otoritas keilmuan yang tersambung melalui guru-gurunya hingga kepada
Rasulullah.
“Dengan kata lain seorang Santri
pasti memiliki Guru Pembimbing Agama,” ujar Dawam, Kamis (2/12/2021).
Lebih lanjut, dari hal tersebut
Dawam menjelaskan, agama itu tidak boleh dipahami secara sepotong-potong, maka
dari itu santri akan memahami bahwa sejatinya semangat keagamaan sangat berguna
bagi kehidupan pribadi, sosial dan dapat diterapkan sebagai fondasi yang apik membangun
bangsanya.
“Bangsa dan negara dimana yang ia
tempati adalah tempat ia bersujud, mencari nafkah dan bersosialisasi dengan
berbagai kelompok,” ungkapnya.
Maka dalam konteks berpikir seperti inilah
seorang santri dapat dipastikan akan selalu mencintai Tanah Airnya, Bangsanya
sebagaimana ia mencintai harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurutnya, usulan berbagai
kelompok agar santri mendapat porsi khusus ikut sebagai anggota Polri setiap
tahun dalam rekrutmen anggota Polri bahkan termasuk rekrutmen Akpol, sangat
positif.
“Hemat saya adalah proyeksi
jangka panjang yang telah diterapkan Kepolisian Republik Indonesia dan
sebaiknya terus dilakukan seraya dievaluasi,” ungkapnya.
Karena tujuannya jelas untuk
menghadirkan spirit nilai-nilai keagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana seperti disebutkan dalam pesan Imam Al-Ghazali, kehadiran agama dan
negara adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi.
Disisi lain, karakteristik
seorang santri adalah pembelajar, penuntut ilmu pengetahuan sekaligus pemburu
adab dan atau etika kehidupan.
Diharapkan ke depannya, peran
santri Polisi ini agar ikut berkontribusi kepada bangsanya pada titik peradaban
yang beraktifitas secara positif sekaligus berpikir secara ilmiah serta
mencintai bangsanya sebagaimana pemahaman baginya cinta tanah air adalah bagian
dari pada kesempurnaan keyakinannya.
“Secara khusus, saya apresiasi atas kebijakan
Kapolri dalam ikut terus menerus merekrut Santri untuk dilibatkan sebagai
Anggota Polri di berbagai tempat dan posisinya. Terima kasih Bapak Kapolri,”
ucapnya.
Dawam menambahkan, kehadiran
Polisi Santri juga diikhtiarkan dalam rangka menolak paham radikal ekstrem
keagamaan yang mengarah pada tindak pidana terorisme di Indonesia.