Kompolnas Dorong Polri Bangun Pusat Sampel DNA
JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong
Polri untuk membangun pusat pangkalan data (database) sampel informasi genetik
atau DNA.
Hal tersebut disampaikan Ketua Harian Kompolnas Benny Jozua
Mamoto saat konferensi pers melalui
daring mengenai penanganan kekerasan seksual di Pondok Pesantren Shidiqiyah
Jombang, Kamis (6/1/2022).
Benny mengatakan pembangunan pusat data DNA tersebut
bertujuan untuk mempermudah mengungkap kasus kekerasan seksual anak dan
perempuan.
"Mari kita dukung Polri membangun database DNA,"
kata Benny.
Benny menjelaskan, dengan dibangunnya database DNA,
sampel-sampel DNA yang ditemukan di tempat kejadian perkara, dapat diambil
kembali walaupun sudah bertahun-tahun.
Benny menyebutkan, di luar negeri dapat mengungkap kasus
yang sudah terjadi lebih dari 10 tahun dengan menggunakan database DNA.
Selain itu, Benny mengapresiasi rencana unit pelayanan
perempuan dan anak yang akan ditingkatkan statusnya menjadi direktorat. Dengan
begitu, penyelidikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat
diselesaikan lebih cepat.
Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah yang responsif
menanggapi naiknya kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan selama
pandemi COVID-19.
"Adanya rencana peningkatan status tersebut diharapkan
penyelesaian kasus lebih profesional," ujar Benny.
Meski demikian, Benny tidak menyangkal selama ini masih ada
petugas yang kurang cakap atau tidak kompeten dalam menangani kasus kekerasan
seksual pada perempuan dan anak. Hal itu bisa jadi dikarenakan mereka belum
mengikuti pelatihan atau kursus dan sebagainya.
"Akibatnya, penanganan menjadi tidak maksimal,"
pungkasnya.
Terakhir, ia juga mengapresiasi kerja Komnas Perempuan,
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Ombudsman RI, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dalam membantu mengusut dan mengawal kasus
kekerasan seksual yang terjadi di Pondok Pesantren Shidiqiyah Jombang, Jawa
Timur. [kd/zf]