Dua Hari Paska Pemberlakuan PPKM Darurat, Masih Banyak Warga Tanpa Kepentingan Jelas Berusaha Masuki Jakarta
Jakarta - Seiring
meningkatnya jumlah kasus penyebaran covid-19, Polisi memberlakukan penyekatan
di sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya selama PPKM darurat hingga 20 Juli
2021. Namun, masih banyak warga yang acuh terhadap peraturan PPKM darurat
tersebut.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro
Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo menuturkan, masih banyak warga yang tidak
mematuhi peraturan PPKM darurat. Berdasarkan hasil pengamatan kepolisian di
lapangan, banyak warga yang melakukan mobilitas tanpa kepentingan yang jelas.
"Banyak warga yang tidak
patuh dan tidak taat aturan PPKM. Masih banyak warga yang tanpa kepentingan
yang jelas berusaha melakukan mobilitas bergerak masuk Jakarta. Sehingga
titik-titik penyekatan di kota terjadi kemacetan yang cukup panjang," ujar
Sambodo saat dihubungi, Minggu (4/7/2021).
Samboodo menambahkan, kebanyakan
warga yang tidak termasuk (sektor) kritikal dan yang esensial memberikan alasan
agar bisa lolos penyekatan.
"Alasan warga
bermacam-macam. Ada yang karena kepentingan bekerja, ada yang mau nengok
keluarga, dan sebagainya. Padahal tidak termasuk (sektor) kritikal dan yang
esensial," imbuh Sambodo.
Demi menyadarkan warga sadar
terhadap aturan PPKM darutat, kedepannya polisi akan memperketat penyekatan dan
sistem buka tutup akan dipersingkat.
"Kalau kemarin kita buka
tutup, hari ini kita coba lebih ketat kan lagi. Jadi buka tutupnya semakin
sedikit. Kita tetap penyekatan yang lebih keras untuk menunjukkan bahwa PPKM
darurat ini adalah sesuatu yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya," tutupnya.
Akibat sistem buka tutup
tersebut, terjadi antrian panjang di sejumlah pos penyekatan. Seperti yang
terlihat di Kalimalang, Jakarta Timur, pada Minggu (4/7/2021), banyak
pengendara yang kesal akibat antrian panjang, sahut-sahutan klakson pun
terjadi.[hs/kp]